Banjarmasin Maksimalkan Mesin ASSANO untuk Pengolahan Sampah Mandiri


Saat ini status darurat sampah masih menghantui Kota Banjarmasin, terlebih jumlah tumpukkan sampah yang dihasilkan masyarakat kian hari terus bertambah di sejumlah titik.

Dengan situasi tersebut, Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin enggan menutup mata dan tak ingin tinggal diam meski baru menjabat kurang dari 100 hari.

Disamping menggalakkan gerakan pilah sampah kepada seluruh kalangan serta memaksimalkan fungsi Pusat Daur Ulang (PDU) dan TPS3R yang ada, Terbaru, Ia langsung bergerak memonitor dan mengujicoba Alat Separator Sampah Anorganik dan Organik (ASSANO) di kawasan TPA Basirih Banjarmasin, didampingi jajaran pemilah sampah, Senin (7/4/2025).

"Tadi pagi kita lakukan ujicoba dengan alat yang kita datangkan itu. Kita ingin mengetahui seberapa maksimal untuk dilakukan pemilahan sampah," ujar Yamin.

Diketahui, ASSANO dirancang khusus untuk memisahkan sampah berdasarkan massa jenis untuk memudahkan pengelolaan sampah.

Lebih lanjut, alat ini dibuat untuk meningkatkan produktivitas industri, meningkatkan tingkat daur ulang, serta efisiensi pemilahan sampah pada fasilitas pengolahan sampah.

ASSANO juga memiliki desain yang ringkas dan efisien, dengan tipe horizontal separator berbentuk kapsul yang dilengkapi pintu hidrolik, sehingga memudahkan pengguna dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan.

Mesin ini menggunakan metode separasi dengan gaya sentrifugal, yang digerakkan oleh dinamo listrik atau mesin diesel, Sehingga memungkinkan ASSANO dapat bekerja efisien dalam memisahkan sampah organik dan anorganik hingga 2 ton sampah per jam.

Setelah ujicoba selama 1 jam, terang Yamin, mesin bekerja maksimal dan dapat memilah sampah dari 1 truk berisi 2 ton sampah.

"Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Estimasi kita tadi mungkin dalam 1 jam ujicoba itu sekitar 1 sampai 1,5 ton sampah dipilah," jelasnya.

"Pemilahan itu membuat sampah terbagi menjadi beberapa bagian, seperti ada yang mirip bubur, itu akan jadi kompos. Dan ada juga sebagian plastik, dan residu," sambung dia.

Apabila pemilahan sampah ini berjalan maksimal, tentu sampah residu yang dihasilkan untuk kemudian dikirim ke TPA Banjarbakula bisa terdistribusi dengan lebih cepat dan efektif.

"Jadi jika kita pilah sampah yang ada, yang pasti tidak terlalu besar dikirim ke TPA. Mungkin 150 sampai 200 ton saja perhari yang akan dikirim ke Banjarbakula," pungkasnya.

ASSANO diharapkan dapat memisahkan sampah anorganik low-value yang siap diolah menjadi material lebih bernilai dan sampah organik diubah menjadi bubur sampah untuk diolah menjadi kompos atau bahan baku energi terbarukan.

Posting Komentar